Nama : Rio Nicolas Van Demorez N
Kelas : 3IA25
NPM : 56412431
Judul : PEMAHAMAN DESAIN PEMODELAN GRAFIK
Isi :
Kelas : 3IA25
NPM : 56412431
Judul : PEMAHAMAN DESAIN PEMODELAN GRAFIK
Isi :
Desain Pemodelan Grafik terdiri dari 3 kata
yaitu Desain, Pemodelan, dan Grafik.
v
Desain
Desain atau yang sering disebut sebagai seni terapan, atau
arsitektur. Desain memiliki arti yaitu proses membuat dan menciptakan obyek
baru dalam bentuk sebuah rencana atau obyek nyata. Pengertian desain secara
umum yaitu suatu pemikiran baru yang fundamental seni dengan tidak hanya
menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri
secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya
digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi,
rekayasa, dll.
v
Pemodelan
Pemodelan diambil dari kata model yang artinya rencana,
representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep,
yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa
model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra
komputer), atau rumusan matematis. Dalam hal ini model dirujukkan pada representasi
objek seperti : model benda (representasi fisik suatu objek), model berskala
(replika atau purwarupa suatu objek), model 3D (representasi tiga dimensi suatu
objek), model manusia (representasi dari manusia yang dapat ditiru oleh manusia
lainnya).
v
Grafik
Grafik berasal dari kata grafika yang artinya segala cara
pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang
diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak.
Contohnya adalah : foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram, tipografi,
angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain.
Secara keseluruhan Desain Pemodelan
Grafik adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk
menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain grafis diterapkan
dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain
grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang
dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).
Desain grafis memiliki unsur yaitu bentuk, tekstur, garis, ruang,
warna yang membentuk prinsip-prinsip desain visual. Dimana prinsip-prinsip
tersebut meliputi keseimbangan, tekanan, proporsi, dan kesatuan yang membentuk
aspek-aspek structural komposisi yang lebih luas.
Sejarah awal Desain Pemodelan Grafik.
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari
jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign &
simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar
mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan
ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain).
Tulisan / aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata
aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu
pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi.
Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan
berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux,
Perancis.
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah
peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447,
Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan
dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman,
untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang
memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi
bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal
Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau
disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya
pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni
ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang
corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak
banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where
of Babilon”.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834)
menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang
memanfaatkan teknik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan teknik
cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak.
Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho.
Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam
bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan
warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa
keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain
Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie
Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes”
(1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene
Grasset.
Desain grafis mengalami perkembangan pesat setelah ditemukannya
tulisan dan mesin cetak. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama telah membawa
peradaban baru dalam sejarah peradaban Barat dengan diadaptasikannya
kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet latin yang dibawa dari Yunani.
Pada saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua
hal yang secara signifikan mempercepat perkembangan penggunaan seni desain
grafis hingga akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman,
dan lain-lain. Koran, majalah, tabloid, website yang sehari-hari kita lihat
adalah produk desain grafis. Bahkan animasi Spongebob Squarepants walaupun
lebih dikenal dengan sebutan kartun yang sering kita tonton di televisi
merupakan bagian dari produk desain grafis juga.Desain biasa diterjemahkan
sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya.
Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda
maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk
membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan
untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah
rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
Prinsip Dan Unsur Desain.
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin
desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur,
garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual.
Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm),
tekanan (emphasis), proporsi (“proportion”) dan kesatuan (unity), kemudian
membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Peralatan Pemodelan Desain Grafik.
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah akal, mata,
tangan, alat-alat tradisional (seperti pensil atau tinta), dan komputer. Sebuah
konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum
direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual. Bagaimanapun, alat yang
paling penting dan paling diperlukan dalam desain adalah akal (imajiner).
Pikiran yang kritis, observasional, kuantitif, dan analitik juga dibutuhkan
untuk merancang dan merealisasikan ide tersebut. Pikiran yang kritis, observasional,
kuantitatif dan analitik juga diperlukan untuk mengkomposisi sebuah
desain.Apabila sang pendesain hanya mengikuti sketsa, naskah atau instruksi
(yang mungkin disediakan oleh sutradara kreatif) maka tidak bisa disebut
sebagai desainer.
Mata dan tangan sering dibantu dengan penggunaan alat tradisional
atau fitur edit gambar digital. Pemilihan cara mengungkapkan ide yang tepat
juga merupakan ketrampilan kunci dalam karya desain grafis, dan merupakan
faktor penentu dalam perwujudan visualnya.Pada pertengahan 1980, kedatangan
desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis
memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan
penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah.
Desain 2D & 3D.
Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan
beberapa tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk
sebagai obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan
obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.
A. Motion Capture/Model 2D
Yaitu langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang akan
dibangun dalam bentuk 3D. Penekanannya adalah obyek berupa gambar wajah yang
sudah dibentuk intensitas warna tiap pixelnya dengan metode Image Adjustment
Brightness/Contrast, Image Color Balance, Layer Multiply, dan tampilan Convert
Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap ini digunakan aplikasi grafis seperti
Adobe Photoshop atau sejenisnya. Dalam tahap ini proses penentuan obyek 2D
memiliki pengertian bahwa obyek 2D yang akan dibentuk merupakan dasar pemodelan
3D.
Keseluruhan obyek 2D dapat dimasukkan dengan jumlah lebih dari
satu, model yang akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Tahap rekayasa hasil
obyek 2D dapat dilakukan dengan aplikasi program grafis seperti Adobe Photoshop
dan lain sebagainya, pada tahap pemodelan 3D, pemodelan yang dimaksud dilakukan
secara manual. Dengan basis obyek 2D yang sudah ditentukan sebagai acuan.
Pemodelan obyek 3D memiliki corak yang berbeda dalam pengolahannya, corak
tersebut penekanannya terletak pada bentuk permukaan obyek.
B. Dasar Metode Modeling 3D
Ada beberapa metode yang digunakan untuk pemodelan 3D. Ada jenis
metode pemodelan obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan
nurbs dan polygon ataupun subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk
segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter.
Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran
polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk
mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya
menggunakan sedikit polygon, maka object yang didapat akan terbagi sejumlah
pecahan polygon.
Sedangkan Modeling dengan NURBS (Non-Uniform Rational Bezier
Spline) merupakan metode paling populer untuk membangun sebuah model organik.
Kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik saja. Dibandingkan
dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik (verteks) metode ini lebih
memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV (Control verteks) dapat mengendalikan
satu area untuk proses tekstur.
Software – software pendukung Desain Grafik.
Desktop publishing
2. Adobe
Illustrator
3. Adobe Indesign
4. Coreldraw
5. GIMP
6. Inkscape
7. Adobe Freehand
8. Adobe image
ready
9. CorelDraw
10. Adobe Page Maker
Webdesign
2. Microsoft
Frontpage
3. Notepad
4. Adobe Photoshop
Audiovisual
2. Adobe Premier
3. Final Cut
4.
Adobe Flash, atau Macromedia Flash
5. Ulead Video
Studio
6. Magic Movie
Edit Pro
7. Power Director
Rendering 3 Dimensi
2. Maya
3. AutoCad
4. Google SketchUp
5. Light Wave
6. Blender 3D
7. Softimage
Sumber :
http://muhhamad-agus-sunaryono.blogspot.com/2013/01/desain-pemodelan-grafik.html
http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/11/sejarah-kecerdasan-buatan.html
http://211093awan.wordpress.com/2013/10/29/tugas-softskills-semester-5-pemodelan-grafik/
0 komentar:
Posting Komentar