Manusia dan Tanggung Jawab
1. Pengertian
Tanggung Jawab
A.
Pengertian Tanggung Jawab
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Tanggung jawab
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab
merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
sebagai kesadaran dan kewajibannya.Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab
(berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik,
atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengabdian dan pengirbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran
bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan,
keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam
diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor
eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila
kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri
manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari
kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang
menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
B.
Makna Tanggung Jawab
Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima
kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah
untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya
sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit,
merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan
kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab,
karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima”
tanggung jawab.
Study
Kasus :
Murid yang tidak belajar sewaktu ulangan tetap tenang
saja mengambil jalan pintas dengan menyontek. Remaja putri yang mengalami
“kecelakaan” dihamili oleh pacarnya mengalami derita berganda karena ditinggal
pasangannya. Suami yang tidak bekerja “memeras” istrinya yang harus membanting
tulang di rumah untuk mengurus rumah tangga sekaligus bekerja di luar rumah
untuk menghidupi seluruh keluarga. Ibu-ibu menyerahkan tanggung jawabnya
merawat anak pada pembantu atau baby sitter, sedangkan sang ibu sibuk
bershopping ria dari mall ke mall. Dalam dunia kerja, kita bahkan dapati
karyawan yang tidak bertanggung jawab dalam tugas, baik dalam hal absensi
kehadiran maupun jam kerja. Di tingkat pejabat sekalipun, kita dapati realita
yang tidak jauh berbeda. Demikianlah sebagian realita kehidupan yang diwarnai
oleh krisis tanggung jawab.
2. Macam – macam Tanggung Jawab
A. Jenis
– jenis Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri
atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam
masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga
menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia
atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis
tanggung jawab, yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran
setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan
masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya
manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan
seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri,
beranganangan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
Contoh
: Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan,
tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lubang. kakinya terkilir. Ia
menyesali dirinya sendiri akan kejadiaan itu. Ia harus beristirahat dirumah
beberapa hari. Konsekwensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan Tanggung
Jawab sendiri akan kelengahannya.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri
dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung
jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
Contoh
: Seorang ayah Bertanggung Jawab terhadap keluarganya dengan Mencari Nafkah
agar anak dan Istrinya dapat Hidup Bahagia, sehat, tentram, dan Hidupnya dapat
Terpenuhi.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena
membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain.
Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang
tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh
: Seorang RT harus bertanggung Jawab menyelesaikan masalah apabila anggotanya /
warganya mengalami Perselisihan dengan warga lain.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu
adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak,
bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan
itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh
: Dalam Novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal
sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah
tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada
pemerintah.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung
jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum
Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan
juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka
Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan
berarti mereka meninggalkan Tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia
terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab,
manusia perlu pengorbanan.
Contoh
: seorang Birawati dengan Ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut
tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan Hukum-Hukum yang ada pada
Agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdi diri kepada Tuhan
demi rasa Tanggung Jawabnya. Dalam rangka memenuhi Tanggung Jawab ini ia
berkorban tidak memenuhi kodrat Manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan
keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai
makhluk Tuhan.
3.
Pengabdian dan Pengorbanan
A. Pengertian
Pengabdian
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran , pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas. Macam-macam pengabdian : Pengabdian kepada Orang
tua, Bangsa atau Negara dan pengabdian kepada Tuhan yang maha kuasa.
B. Macam
– macam Pengabdian
Munculnya pengabdian karena ada Tanggung Jawab, maka
pengabdian dibedakan menjadi beberapa macam antara lain :
v Pengabdian terhadap Tuhan YME yaitu penyerahan diri
secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang
diikuti oleh pengorbanan.Misalnya : shalat,zakat,puasa.
v Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia hidup dan
dibesarkan di dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai
perwujudan tanggng jawab terhadap masyarakat.
v Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu penyerahan diri
kepada raja yang melindunginya.
v Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang timbul karena
seseorang merasa iktu bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi
persatuan dan kesatuan bangsa.
v Pengabdian kepada harta, karena seseorang menganggap
harta yang menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan
rela berkorban untuk mempertahankan hartanya.
C. Contoh
Pengabdian dalam Kehidupan Sehari –hari
Contoh studi kasusnya yaitu ada seorang anak laki-laki
dari keluarga yang tergolong miskin merantau ke kota. dia bernama uphik. uphik
rela bekerja apa saja selama di kota, asalkan bisa membiayainya semua biaya
kehidupannya dikota. setelah beberapa minggu dikota akhirnya dia bekerja kepada
seorang pengusaha kaya. uphik diterima sebagai supir pribadi keluarga tersebut,
karena kejujuran serta kepolosannya uphik akhirnya bisa diterima di keluarga
tersebut sebagai supir. uphik selalu mengirimkan sebagian gajinya kepada orang
tuanya dikampung dan sebagiannya disimpan seta di tabungnya. uphik dengan niat
semulanya yang ingin bekerja dikota akhirnya benar-benar mengabdi sepenuh
hatinya kepada keluarga pengusaha kaya tersebut. semua kehidupannya mulai
berubah secara perlahan. banyak hal yang bisa ia pelajari dari keluarga
tersebut. akhirnya, dia mengikuti semua ilmu yang pernah ddipelajari selama
bekerja di keluarga pengusaha kaya tersebut. dia muloai membuka usaha. mulai
dari kecil-kecilan akhirnya dia menjadi sukses. kehidupan sosialnya mulai
berubah. dia bisa mengangkat derajat kehidupan ekonomi keluarganya. walalupun
telah sukses dia tidak menjadi sombong.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih
sayang, hormatat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
dilihat dari studi kasus yang ada, dengan kesetiaannya serta pengabdiannya yang
sungguh-sungguh uphik akhirnya berhasil menjadi seorang yang sukses. selama dia
bekerja dilakukannya dengan ikhlas tanpa keluh kesah. dia selalu bersabar selama
bekerja.Jadi, dapat dilihhat bahwa pengabdian itu berasal dari tanggung jawab
yang besar. pengabdian itu membuat seseorang berubah manjadi yang lebih baik.
semua yang diniatkan baik dari hati pasti akan mendapatkan hasil yang baik
juga.
D. Pengertian
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang
berarti persembahan, pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.
Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur
keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas
kesadaran moral yang tulus ikhlas semata – mata. Perbedaan antara pengertian
pengorbanan dan pengabdian tidak begitu jelas karena adanya pengandian tentu
adanya pengorbanan. Antara sesama kawan sulit sulit dikatakan pengabdian,
karena kata pengabdian mendandung arti yang lebih rendah tingkatannya. Tetapi
untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan
dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga merupakan
jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas dan tanpa pamrih, tanpa adanya
perjanjian, tanpa adanya transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih menunjuk kepada perbuatan sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa
pikiran, perasaan, tenaga dan biaya, serta waktu. Dalam pengabdian dituntut
pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Pengorbanan
yaitu suatu sifat yang bisa disebut kebaktian dimana didalamnya kita
menjalankan dengan rasa ikhlas dan tidak memiliki pamrih, pengorbanan itu
sendiri semata-mata diberikan atas keinginan yang berasal dari hati nurani.
Macam-macam pengorbanan berupa pengorbanan jiwa , raga, perasaan, pemikiran
bahkan harta benda yang kita miliki.
E. Macam
– macam Pengorbanan
Bila dilihat banyak sekali jenis pengorbanan, seperti :
1. Pengorbanan Harta
benda
2. Pengorbanan Pikiran
3. Pengorbanan Perasaan
4. Pengorbanan Tenaga
5. Pengorbanan
Ayah tehadap Anaknya
6. Pengorbanan Ibu
kepada Anaknya
7. Pengorbanan
seorang Pejuang terhadap Negaranya
8. Pengorbanan
seorang Umat kepada Agamanya
F. Akibat
dari Pengorbanan
Akibat
yang di timbulkan dari sebuah pengorbanan adalah sautu hasil yang di harapkan
seseorang setelah melakukan hal yang mulia. Hasil ini biasanya bersifat positif
dan membuat orang merasa hutang budi kepada orang yang berkorban. Hutang budi
ini biasanya sulit untuk di lupakan seseorang dan akan selalu teringat
pengorbanan oarang yang berkorban.
G. Contoh
tentang Pengorbanan
1. Seorang ibu yang
ingin melahirkan anaknya yang telah dikandung selama 9 Bulan, ibu berani
menentang maut demi melahirkan anaknya agar anaknya selamat lahir didunia
karena telah mempertahankan nyawanya untuk sang anak, hal itu juga bisa disebut
sebagai Pengorbanan.
2. Kesediaan guru sekolah dasar
yang ditempatkan di pelosok terpencil daerah transmigrasi adalah pengabdian
yang menuntut pengorbanan. Dikatakan pengabdian karena ia mengajar di situ
tanpa menerima gaji dari pemerintah, tanpa diurus oleh pihak berwenang usul
pengangkatannya, ia hanya bertanggung jawab untuk kemajuan dan kecerdasan
masyarakat atau bangsanya. Ia hanya menerima penghargaan dan belas kasihan dari
masyarakat setempat. Pengorbanan yang ia berikan berupa tenaga, pikiran, waktu
untuk kepentingan anak didiknya.
3. Dalam Novel Siti Nurbaya
karangan Marah Rusli, betapa besar pengorbanan gadis bernama siti Nurbaya
sebagai pengabdiannya kepada orang tua. Orang tua Siti Nurbaya tidak mampu
membayar hutang kepada Datuk maringgih. Sebagai tebusannya, Siti Nurbaya di
bujuk agar bersedia kawin dengan datuk Maringgih, si tua Bangka, walaupun
sebenarnya dia sudah mengikat janji dengan pemuda pujaannya bernama Syamsul
bahri. Demi pengabdiannya kepada bapaknya, Siti Nurbaya bersedia memutuskan
hubungannya dengan Syamsul bahri dan mau dikawinkan dengan Datuk Maringgih,
walaupun dengan perasaan yang sangat berat.
OPINI :
Dari kisah diatas dapat disimpulkan bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh
Siti nurbaya benar benar begitu besar. Dia menunjukan pengabdian nya kepada
ayahnya. yaitu dengan menuruti perintah ayah nya untuk menikah dengan orang
pilihan ayah nya walaupun dia tidak mencintai nya. Dan dia merelakan untuk
memutuskan hubungan nya dengan lelaki yang dicintai nya, walaupun itu sangat
berat baginya.
kisah ini adalah suatu contoh pengorbanan dan pengabdian seoranng anak
kepada orang tuanya.
dari sekian banyak orang yang ada di dunia ini, saya rasa tidak banyak
orang yang memiliki sifat seperti Siti nurbaya ini, dia benar-benar berbakti
kepada ayah nya, dan ia tidak mau mengecewakan ayah nya dan rela mengorbankan
apa yang diinginkan nya untuk menunjukan rasa pengabdian nya.
Sumber :
http://holickichal.wordpress.com/2012/06/13/tugas-ibd-manusia-dan-tanggung-jawab/
http://diposhadow.blogspot.com/2012/05/tugas-ibd-manusia-dan-tanggung-jawab.html
0 komentar:
Posting Komentar